GUW0GUzoGSOpGSr0TUz9GfY0Gi==

Headline:

Perangkat Pembelajaran Deep Learning Matematika Kelas XI SMA/MA | Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas XI SMA/MA

  



Mengapa kita perlu mengubah cara kita mengajar matematika di jenjang SMA? Apakah cukup siswa hanya bisa menghafal rumus dan menyelesaikan soal tanpa memahami makna di balik konsep matematika itu sendiri?

Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi latar penting munculnya pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dalam dunia pendidikan. Deep learning bukan sekadar istilah dalam kecerdasan buatan (AI), melainkan juga menjadi filosofi pendidikan yang menekankan pemahaman konsep secara menyeluruhberpikir kritis, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Pendekatan ini hadir sebagai respons atas pembelajaran dangkal yang selama ini hanya berfokus pada hafalan dan reproduksi informasi.

Deep Learning dalam Pendidikan: Filosofi dan Arah Baru Pembelajaran

Konsep Deep Learning dalam konteks pendidikan pertama kali diperkenalkan oleh Marton dan Säljö di Swedia pada tahun 1976. Mereka membedakan antara dua pendekatan belajar: surface learning (belajar dangkal) dan deep learning (belajar mendalam). Deep learning mengarahkan siswa untuk menggali makna, membangun koneksi antar konsep, serta menilai dan menghasilkan solusi untuk masalah kompleks.

Seiring dengan perkembangan teknologi, istilah deep learning menjadi populer dalam bidang Artificial Intelligence (AI). Seperti dijelaskan dalam buku Pengantar Dasar Deep Learning oleh Rometdo Muzawi (2024:29), deep learning merupakan cabang dari AI dan machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan berlapis-lapis (multi-layered neural networks) untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan ketepatan tinggi. Meskipun berbeda konteks, pendekatan pendidikan dan teknologi ini sama-sama menekankan proses berpikir mendalam dan terstruktur.

Kurikulum Merdeka dan Peran Strategis Deep Learning

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pendekatan pembelajaran mendalam menjadi sangat relevan. Kurikulum ini menempatkan peserta didik sebagai subjek utama pembelajaran. Tujuannya bukan sekadar menyelesaikan konten kurikulum, tetapi membentuk profil Pelajar Pancasila: individu yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, memiliki kebhinekaan global, serta beriman dan bertakwa.

Mata pelajaran Matematika, khususnya di kelas XI, seringkali dianggap sulit dan membebani siswa. Oleh karena itu, penerapan pendekatan deep learning menjadi sangat strategis. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami konsep seperti fungsi, persamaan, atau statistika, tetapi juga mampu mengaitkannya dengan fenomena dunia nyata.

Tiga Pilar Deep Learning dalam Pembelajaran Matematika

  1. Mindful Learning
    Mindful learning mendorong siswa untuk menyadari apa yang mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Guru tidak lagi sekadar menyampaikan rumus, tetapi juga menghadirkan pertanyaan-pertanyaan kritis yang menantang cara berpikir siswa.

  2. Meaningful Learning
    Siswa diajak untuk mengaitkan pembelajaran matematika dengan konteks kehidupan mereka: bagaimana memahami peluang dapat membantu pengambilan keputusan? Bagaimana pemahaman tentang pertumbuhan eksponensial berkaitan dengan perkembangan populasi?

  3. Joyful Learning
    Belajar matematika tidak harus menegangkan. Dengan media pembelajaran yang kreatif, permainan numerasi, dan proyek berbasis masalah (project-based learning), siswa dapat merasakan bahwa belajar bisa menyenangkan.

Perangkat Pembelajaran Lengkap untuk Guru dan Siswa

Untuk memfasilitasi pendekatan ini, telah tersedia berbagai perangkat ajar yang lengkap dan siap digunakan oleh guru dan siswa, di antaranya:

  • CP Matematika 11 (Capaian Pembelajaran)

  • ATP Matematika 11 (Alur Tujuan Pembelajaran)

  • KKTP Matematika 11 (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)

  • PROTA dan PROSEM Matematika 11

  • Modul Ajar Matematika 11

  • Media Pembelajaran

  • Buku Matematika 11

Seluruh perangkat tersebut disusun untuk mendukung guru dalam merancang pembelajaran yang tidak hanya memenuhi standar kurikulum, tetapi juga membentuk proses belajar yang aktif, reflektif, dan bermakna.

Kesimpulan: Membentuk Generasi Problem Solver

Pendidikan matematika saat ini tidak lagi hanya mengandalkan hafalan rumus atau kecepatan berhitung. Di era disrupsi dan kecerdasan buatan, yang dibutuhkan adalah kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan beradaptasi secara kreatif.

Melalui perangkat pembelajaran mendalam matematika kelas XI, diharapkan siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga menjadi pribadi yang mampu berpikir sistematis dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.

Pendekatan ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka dan menjadi jembatan menuju generasi pembelajar sepanjang hayat.


DOWNLOAD PERANGKAT PEMBELAJARAN

Table of contents

0Comments

Form
Link copied successfully