GUW0GUzoGSOpGSr0TUz9GfY0Gi==

Headline:

Download Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025

 


Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025: Mewujudkan Pembelajaran yang Berpusat pada Murid

Pendahuluan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menerbitkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025 sebagai kelanjutan dari upaya transformasi pembelajaran di Indonesia. Panduan ini diperkuat oleh filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan dirancang untuk membantu guru dan satuan pendidikan dalam menciptakan proses pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan murid.

Panduan ini tidak hanya memberikan arah pembelajaran dan asesmen, tetapi juga menekankan pentingnya fleksibilitas, refleksi, serta keberpihakan pada perkembangan murid secara utuh.

Tujuan Panduan

Panduan ini bertujuan untuk:

  • Menyediakan acuan dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpihak pada murid.

  • Menekankan pentingnya peran aktif guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

  • Mendorong penggunaan asesmen sebagai alat pengembangan, bukan sekadar pengukuran hasil.

Landasan Filosofis dan Konseptual

Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025 berakar pada filosofi Ki Hadjar Dewantara: pendidikan harus berpihak pada murid, membentuk karakter, dan memberdayakan potensi unik setiap anak. Oleh karena itu, pembelajaran:

  • Bersifat kontekstual dan bermakna,

  • Berpusat pada kebutuhan, minat, dan gaya belajar murid,

  • Mengarah pada penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Komponen Utama dalam Pembelajaran

Panduan ini menekankan tiga elemen penting dalam pembelajaran:

1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)

KOSP merupakan dokumen hidup yang disusun oleh satuan pendidikan secara mandiri, berdasarkan visi, karakteristik peserta didik, dan kondisi lingkungan.

2. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan bersifat fleksibel dan tidak harus disusun dalam format tertentu. Guru bebas memilih atau mengembangkan perangkat ajar yang sesuai, seperti modul ajar, modul proyek, atau lainnya.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan secara aktif, kolaboratif, dan menyesuaikan kebutuhan nyata peserta didik, baik secara akademik maupun sosial-emosional.

Asesmen dalam Panduan 2025

Asesmen dalam panduan ini berfungsi sebagai alat untuk mendukung perkembangan belajar, bukan sekadar mengukur capaian. Ada dua jenis utama:

1. Asesmen Formatif

Digunakan selama proses pembelajaran untuk memberi umpan balik, memperbaiki strategi pengajaran, dan mendukung pertumbuhan murid.

2. Asesmen Sumatif

Digunakan untuk mengetahui capaian akhir peserta didik, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti proyek, portofolio, atau tes konvensional.

Asesmen dirancang untuk mendorong refleksi diri, motivasi belajar, dan penguatan kompetensi murid secara menyeluruh.

Peran Guru dan Satuan Pendidikan

Guru memiliki kebebasan sekaligus tanggung jawab untuk:

  • Menyusun pembelajaran sesuai konteks,

  • Melibatkan murid secara aktif dan bermakna,

  • Melakukan asesmen secara otentik dan mendalam,

  • Menggunakan hasil asesmen untuk perbaikan berkelanjutan.

Satuan pendidikan juga didorong untuk menciptakan budaya reflektif, kolaboratif, dan berbasis data untuk terus mengembangkan kualitas pembelajaran.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Setiap proses pembelajaran diarahkan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, yang terdiri dari:

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia

  2. Berkebinekaan global

  3. Bergotong-royong

  4. Mandiri

  5. Bernalar kritis

  6. Kreatif

Dengan pendekatan yang menyeluruh, murid tidak hanya mencapai hasil akademik, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang utuh dan siap menghadapi masa depan.

Penutup

Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025 bukanlah pedoman kaku, melainkan referensi dinamis yang memberi ruang bagi guru untuk berinovasi dan bertumbuh. Fokus utamanya adalah murid: bagaimana mereka belajar, berkembang, dan menjadi manusia yang merdeka belajar.

Dengan panduan ini, diharapkan satuan pendidikan dapat menjalankan pembelajaran yang bermakna dan berkelanjutan, dengan semangat refleksi, kolaborasi, dan keberpihakan pada murid.


Table of contents

0Comments

Form
Link copied successfully