KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL





Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat. Pada kurikulum ini, pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama, interaksi, dan kerja sama. Kerja sama dan interaksi yag terjadi bukan hanya antara guru dan siswa, melainkan antara siswa dengan siswa, siswa dengan lingkungan serta siswa dengan sumber belajar lainnya.
     Pandangan rekonstruksi sosial di dalam kurikulum dimulai sekitar tahun 1920-an. Harold Rug melihat adanya kesenjangan antara kurikulum dengan masyarakat. Rug menginginkan siswa dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah sosial sehingga diharapkan dapat menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil.
     Theodore Brameld, pada awal tahu 1950-an menyampaikan gagasanya tentang rekonstruksi sosial. Untuk melaksanakan hal itu, sekolh mempunyai kewajiban membantu individu mengembangkan kemampuan sosialnya dan membantu bagaimana berpartisipasi sebaik-baiknya dalam kegiatan sosial.
Ciri-ciri desain kurikulum rekonstruksi sosial adalah sebagai berikut:
§  Bertujuan utama menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia dalam masyarakat.
§  Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah sosial yang mendesak.
§  Pola-pola organsasi kurikulum ini disusun seperti sebuah roda, ditengah-tengahnya sebagai poros merupakan masalah yang menjadi tema utama.
     Kurikulum rekonstruksi sosial memiliki komponen-komponen yang sama dengan model kurikulum lain tetapi isi da bentuk-bentuknya berbeda. Komponen-komponen kurikulum rekonstruksi sosial adalah sebagai berikut:
v  Tujuan dan isi kurikulum.
Tujuan program pendidikan setiap tahun berubah.
v  Metode.
Bagi rekonstruksi sosial, belajar merupakan kegiatan bersama, ada kebergantungan antara seorang dengan lainnya, tidak ada kompetisi, yag ada adalah kerjasama, pengertian dan konsensus.
v  Evaluasi.
Siswa dilibatkan dalam memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan.

Untuk pelaksanaan pengajaran rekonsruksi sosial, Harold G. Shane menyarankan para pengembang kurikulum, agar mempelajari kecenderungan (trends) perkembangan. Kecenderungan utama adalah perkembangan teknologi dengan berbagai dampaknya terhadap kondisi dan perkembangan masyarakat. Kecenderungan lain adalah perkembangan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

No comments:

Post a Comment