Macam-macam Karya Sastra Anak




1.    Dongeng
Di dalam pembicaraan sehari-hari, dongeng merupakan suatu cerita yang hidup dikalangan rakyat yang disajikan dengan cara bertutur lisan. Pada mulanya dongeng berkaita dengan kepercayaan masyarakat yang berkebudayaan primitif. Adpun, Jacob Grimn mengemukakan bahwa dongeng menggambarkan peri kehidupan dan kebudayaan nenek moyang bangsa jerman, serta sumber mempelajari bahasa dan menemukakan hukum-hukum bahasa jerman.
Berdasarkan isinya dongeng digolongkan atas beberapa jenis, yaitu legenda, fabel, dan cerita rakyat.
Contoh : Cerita Dewi Sri yang dikisahkan sang dewi menolak diperistri oleh Batara Guru. Dewi Sri meninggal. Ketika dimakamkan dari jenazahnya tumbuh pohon padi, dari kepala, tumbuh pohon kelapa, dari giginya tumbuh pohon agung.
2.    Fabel
Fabel adalah cerita yang digunakan untuk pendidikan moral. Kebanyakan fabel menggunakan tokoh-tokoh binatang. Disamping itu, fabel yang menggunakan tokoh. Tokoh binatang, ada yang menggunakan manusia atau benda mati sebagai tokoh (Swyer Dar Comer 1991 : 78-79). Kesusastraaan Indonesia cukup kaya dengan cerita binatang ini, misalnya cerita sikancil yang memiliki perilaku yang cerdik, jenaka, lincah, dan sebagainya yang amat populer di masyarakat Indonesia.
Contoh : Cerita sikancil dengan kura-kura, dia memiliki akal yang cerdik yang dapat melabui kura-kura.
3.    Legenda
Istilah legenda dari kata “legend” (inggris). Dalam kamus Riders Dictionary oleh Hornby, legend berarti “old story handed from the past. : one deuftful truth” (cerita purbakala yang meriwayatkan tentang masa lalu yang belum pasti kebenarannya.
LegenDa adalah cerita yang isinya tentang asal usul suatu daerah. Contoh : legenda yang sudah tidak asing lagi yaitu cerita si Malin Kundang Legenda ini menggambarkan keadaan anak yang durhaka kepada orang tuanya. Si Malin Kundang yang dikutuk oleh ibunya sendiri menjadi batu.
4.    Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita yang alurnya mirip dengan legenda, yang mengungkap penyelesaian masalah secara baik dan adil. Setiap kebudayaan memiliki cerita rakyat. Cerita rakyat digunakan untuk menerangkan suatu masyarakat, sejarah, dan gejala alam.
Contoh : Seperti kuntilanak, yang mana dikatakan bahwa kuntilanak adalah makhluk halus penjelmaan seorang perempuan hamil yang meninggal. Konon sang kuntilanak ini tidak ingin berpisah dengan anaknya, maka pada malam hari kuntilanak sering keluar dari kuburnya untuk mencari anaknya. Dalam cerita rakyat ini kuntilanak selalu digambarkan dengan berambut panjang terurai, serba putih, dan menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya.
5.    Puisi
Puisi merupakan nyanyian tanpa notasi. Puisi merupakan bentuk karya satra yang paling imajinatif dan mendalam mengenai alam sekitar, cinta, kasih saying, perjuangan, dan lainnya. Puisi memiliki irama yang indah, ringkas, dan tepat. Contoh :
Surat dari Ibu
Karya Asrul Sani

Pergi ke laut lepas, anaku sayang
Pergi kea lam bebas
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah-merahan
Menutup pintu waktu lampau.
6.    Drama
Drama dalam kaitannya dengan pembelajaran di kelas rendah, berarti yang sesuai dengan karakteristik usia anak. Sehubungan dengan itu, Hamzah (1985:145) menyatakan bahwa kegiatan drama bagi anak-anak harus merupakan angkah rekreasi, senilai dengan kegiatan bermain kelereng, layang-layang, sekolah, rumah-rumahan, bermain boneka dan lainnya. Jadi drama tidak seperti yang dipentasakan oleh orang dewasa. Namun dalam hal ini drama merupakan sarana untuk menarik minat, melatih, atau mengenalkan dasar-dasar tentang drama. Jadi drama di kelas rendah masih merupakan permainan.
7.    Novel
Istilah novel berasal dari kata latin “novellus” yang diturunkan dari kata “novles” yang berarti baru : cerita rakyat yang baru muncul kemudian sesudah drama, puisia dll (Tarigan, 1985:164). Novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan si tokoh.

No comments:

Post a Comment