Revolusi industri 4.0 yang berkembang pesat telah membawa berbagai perubahan besar dalam dunia kerja, sosial, dan pendidikan. Di tengah perkembangan teknologi seperti otomatisasi, big data, Internet of Things (IoT), dan terutama kecerdasan artifisial (AI), dunia pendidikan dituntut untuk tidak hanya melahirkan peserta didik yang melek literasi dasar, tetapi juga cakap dalam berpikir komputasional dan memahami teknologi mutakhir.

Saat ini, teknologi tidak lagi menjadi milik kalangan tertentu. AI sudah masuk ke kehidupan anak-anak dan remaja melalui mesin pencari, media sosial, game edukatif, hingga asisten digital. Namun, kenyataannya banyak siswa yang menggunakan teknologi tanpa memahami cara kerjanya, apalagi menyadari dampaknya. Maka muncullah kebutuhan akan literasi digital yang lebih mendalam—bukan sekadar pengguna, melainkan pembelajar yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab.

Berangkat dari kondisi tersebut, Kementerian mendorong penguatan keterampilan abad ke-21, salah satunya melalui pengembangan Modul Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA). Modul ini hadir sebagai bagian dari strategi pembelajaran yang transformatif, kontekstual, dan menyenangkan, yang dapat diimplementasikan dalam kurikulum Merdeka maupun kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Modul KKA dirancang secara bertahap sesuai fase perkembangan siswa, mulai dari pengenalan dasar berpikir logis dan algoritmik di tingkat SD, hingga eksplorasi coding berbasis teks dan penerapan AI berbasis data sederhana di tingkat SMA.

Tujuan utamanya bukan untuk mencetak seluruh siswa menjadi programmer atau ilmuwan komputer, tetapi untuk membekali generasi muda dengan cara berpikir, bekerja, dan bersikap yang relevan dengan tantangan zaman mereka. Modul ini juga menanamkan etika digital, kesadaran sosial, dan prinsip tanggung jawab dalam menggunakan serta menciptakan teknologi.

Selain itu, pendidikan Koding dan AI mendukung semua kompetensi dasar dalam Profil Pelajar Pancasila, mulai dari kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kemandirian, gotong royong, hingga kebhinekaan global.

Dengan modul ini, siswa belajar bagaimana teknologi bekerja dan digunakan untuk menyelesaikan masalah nyata di sekitar mereka — bukan hanya sebagai konsumen, tetapi sebagai pembelajar dan pencipta yang sadar etika dan nilai.

🧠 Nilai yang Dikembangkan

Modul KKA tidak hanya membangun keterampilan teknis, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai:

• Kreativitas: merancang solusi dari tantangan nyata.

• Berpikir kritis: menganalisis data dan dampak teknologi.

• Kolaborasi: kerja tim dalam proyek koding.

• Kepemimpinan digital: mengambil peran aktif sebagai pembelajar dan pengguna AI yang bertanggung jawab.

🏫 Integrasi dalam Kurikulum

Modul KKA dapat diterapkan dalam:

• Mata pelajaran Informatika

• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

• Kegiatan ekstrakurikuler (klub coding, AI club)

• MPLS dan literasi digital

✅ Kesimpulan

Modul Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Fase C hingga F adalah upaya strategis dalam membekali peserta didik Indonesia agar melek teknologi, adaptif terhadap masa depan, dan memiliki nilai etika digital. Dengan pendekatan menyenangkan, praktis, dan bertahap, modul ini membuka peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang untuk memahami, menggunakan, dan menciptakan teknologi secara bertanggung jawab.

DOWNLOAD MODUL KKA