Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memberikan perhatian khusus pada kebutuhan belajar masing-masing siswa, dengan mempertimbangkan perbedaan gaya belajar, kemampuan, dan minat mereka. Dalam Kurikulum Merdeka, konsep ini menjadi salah satu fondasi utama, karena pendidikan yang efektif seharusnya sesuai dengan kebutuhan individu setiap siswa. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan strategi pengajaran, materi, dan tingkat kesulitan tugas berdasarkan kebutuhan setiap siswa. Menurut Tomlinson (2001) dalam bukunya How to Differentiate Instruction in Mixed-Ability Classrooms, pembelajaran berdiferensiasi membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap siswa merasa diperhatikan dan dapat belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.
Strategi Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi melalui berbagai metode seperti pengelompokan berdasarkan minat, tingkat kemampuan, dan gaya belajar. Guru dapat menggunakan penilaian formatif awal untuk memahami kemampuan siswa dan memetakan perbedaan individu. Selain itu, metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang diusung oleh Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa belajar secara kolaboratif namun tetap bisa menyesuaikan proyek dengan minat pribadi. Menurut penelitian pada Journal of Educational Research and Practice, penerapan strategi seperti ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa karena mereka merasa proses belajarnya relevan dan sesuai dengan minatnya (Suprayogi, Valcke, & Godwin, 2017).
Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi bagi Guru dan Siswa
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berdampak positif bagi siswa tetapi juga bagi guru. Bagi siswa, pembelajaran ini memberikan ruang untuk berkembang sesuai potensi, sehingga dapat meningkatkan hasil akademis dan memperkuat kepercayaan diri mereka. Bagi guru, metode ini mempermudah pengelolaan kelas dengan berbagai tingkatan kemampuan, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif. Penelitian oleh Hall, Strangman, dan Meyer (2003) menunjukkan bahwa pendekatan berdiferensiasi membantu guru untuk lebih fleksibel dalam mengajar dan dapat meningkatkan keterampilan profesional mereka dalam memahami kebutuhan siswa. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi langkah penting menuju pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.
Referensi
Hall, T., Strangman, N., & Meyer, A. (2003). Differentiated Instruction and Implications for UDL Implementation. Wakefield, MA: National Center on Accessing the General Curriculum.
Suprayogi, M. N., Valcke, M., & Godwin, R. (2017). Teachers and their implementation of differentiated instruction in the classroom. Journal of Educational Research and Practice, 2(1), 37-50.
Tomlinson, C. A. (2001). How to Differentiate Instruction in Mixed-Ability Classrooms. Alexandria, VA: ASCD.
0Comments