GUW0GUzoGSOpGSr0TUz9GfY0Gi==

Headline:

Pembelajaran Bahasa Lewat Sastra



Pembelajaran di kelas-kelas rendah harus terdiri atas sejumlah besar topik dan kegiatan. Untuk itu diperlukan suatu strategi untuk memasukkan aspek-aspek penting suatu program. Strategi tersebut adalah menggunakan suatu jaringan sebagai alat untuk merencanakan unit program pada awal suatu program.
1.    Merencanakan Jaringan
Untuk menyusun jaringan kita harus mulai dengan tema sentral dengan melalui pendekatan curah pendapat secara bebas, kita mendaftar berbagai aspek yang berhubungan dengan tema sentral. Langkah berikutnya memilih butir-butir yang relevan dari daftar tersebut dan mengorganisasikannyadengan menggunakan sub-subtema. Langkah terakhir adalah membuat jaringan yang secara visualnmenyajikan gambaran keseluruhan tema (Sawyer dan Comer, 1991 : 151).
Berikut contoh ilustrasi langkah-langkah pembuatan jaringan tema dengan tema sentral “Mainan”.
Langkah I: curah pendapat untuk menghasilkan daftar istilah yang berkaitan dengan “Mainan”.
Balok, mobil, bola, tali, cat, truk, panci, krayon, tanah liat, boneka beruang boneka kucing, boneka, senjata.
Langkah II: Memilih benda-benda dalam daftar dan mengorganisasikan-nya menjadi subtema
Langkah III: Membuat jaringan tema
2.    Jaringan Sastra
Jaringan sastra dapat dibuat apa bila suatu topic telah diidenfikasi dan difokuskan khusus pada sastra yang berhubungan dengan topic tersebut. Sub-subtemanya dapat berupa puisi, nyanyian, dan cerita.

3.    Sastra dan Program membaca
Apabila sastra dijadikan bagian dari program membaca, anak akan memperoleh keuntungan sangat besar. Keuntungan yang terbesar adalah bahwa karya sastra yang baik dan sesuai bagi anak dapat menumbuhkan kecintaan membaca. Seringkali anak mulanya tidak senang membaca, kemudian menjadi asyik membaca karya sastra dan menemukan sastra sebagai bacaan yang menyenangkan.
Karya sastra yang baik merupakan model penggunaan bahasa lisan dan tulis yang baik. Ketika anak-anak membaca karya sastra yang baik, mereka dapat mendengarkan keindahan kata-kata dan menyadari kekuatan yang ditimbulkan oleh pilihan kata yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membaca sastra berpengaruh positif pada perkembangan dan pemahaman kosakata (Cohen, 1991:182).
Ketika anak-anak membaca, anak belajar tentang orang lain, dirinya sendiri, dan tentang kehidupan. Mereka menemukan bahwa orang-orang lain sering mengalami kesenangan, kesedihan dan ketakutan juga, dan mereka menemukan wawasan untuk mengatasi masalah merea sendiri dan untuk menghadapi dunia mereka.
Table of contents

0Comments

Special Ads6
Form
Link copied successfully