Penggunaan Microsoft Power Point Bagi Setiap Guru Guna Mendukung Pembelajaran Yang Menyenangkan



Penggunaan Microsoft Power Point Bagi Setiap Guru Guna Mendukung Pembelajaran Yang Menyenangkan
Aziz Permana
ABSTRACT
Use Microsoft Power Point For Every Teacher Means To Support Learning Fun
Multimedia-based learning was developed after the usual learning can no longer meet the educational needs of students. learning is often called the traditional or conventional continuously applied without any changes to make the students less motivated, interested and tend to get bored. so make lazy students learn so that achievement also declined. incident is an indication that the need for renewal in learning. as a candidate of teachers we have tried to think of new learning methods to support student interest. one of them is using a multimedia learning can combine several media at once, such as text, images, animations, sounds, and videos together with interactive learning, creative and fun. with this method the student may appeal to follow the learning fun packed so that the quality of education and achievement increases.
Key words: methods, mutimedia, devices, quality education.
ABSTRAK
Penggunaan Microsoft Power Point Bagi Setiap Guru Guna Mendukung Sarana Pembelajaran Yang Menyenangkan
Pembelajaran berbasis multimedia mulai dikembangkan setelah pembelajaran biasa tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pendidikan siswa. pembelajaran biasa atau sering disebut konvensional yang terus-menerus diterapkan tanpa adanya perubahan membuat siswa kurang termotivasi, tertarik dan cenderung merasa bosan. sehingga membuat siswa malas belajar sehingga prestasi juga menurun. kejadian tersebut merupakan petunjuk bahwa perlunya dilakukan pembaharuan dalam pembelajaran. sebagai calon tenaga kependidikan kita harus berusaha memikirkan metode-metode pembelajaran baru guna menunjang minat siswa. salah satunya adalah menggunakan pembelajaran multimedia yang bisa menggabungkan beberapa media sekaligus seperti, teks, gambar, animasi, suara, dan video yang disatukan dengan pembelajaran yang interaktif, kreatif dan menyenangkan. dengan metode ini siswa bisa tarik untuk mengikuti pembelajaran yang dikemas secara menyenangkan sehingga kwalitas pendidikan dan prestasi meningkat.
kata kunci : metode, mutimedia, perangkat, kwalitas pendidikan.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan dunia informasi teknologi telah berkembang sedemikian pesat dan telah merambah pula ke dunia pendidikan. Perkembangan ini didukung pula oleh ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu dengan penggunaan komputer. Komputer telah banyak dijadikan sebagai alat pengajaran dalam pendidikan.
Tujuan dari pembuatan perangkat ajar antara lain untuk meningkatkan semangat belajar siswa sehingga penyerapan materi semakin cepat dan siswa tidak merasa jenuh. Perangkat ajar ini dirancang bukan untuk menggantikan fungsi seorang pengajar, melainkan untuk membantu proses belajar mengajar yang sudah berjalan agar tidak monoton.
Saat ini, teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan pembelajaran. Bahkan di era globalisasi para dosen dan guru sedang gencar-gencarnya mengembangkan modul pembelajaran berbasis multimedia di mana metode pembelajaran yang berlaku di Indonesia masih bersifat manual yaitu dengan perantara orang lain yang disebut pengajar atau perantara tulisan dan gambar di dalam buku sehingga proses pembelajarannya terkadang sangat membosankan dan tidak efisien maka dibuatlah pembelajaran berbasis multimedia.
Berangkat dari hal tersebut multimedia interaktif dalam kelas dikembangkan atas dasar asumsi bahwa proses komunikasi di dalam pembelajaran akan lebih bermakna (menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya yang interaktif), jika memanfaatkan berbagai media sebagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Dari segi pengertian, multimedia interaktif dapat di artikan sebagai kombinasi berbagai unsur media yang terdiri dari teks, grafis, foto, animasi, video, dan suara yang disajikan secara interaktif dalam media pembelajaran.
Dari uraian diatas dapat dijawab oleh salah satu media yang sudah terkenal yaitu Microsoft Power Point. Microsoft power point merupakan salah satu media persentasi atau publikasi yang dapat dipakai oleh siapa saja selama orang tersebut tahu bagaimana cara menggunakan media tersebut. Sudah seharusnya untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan para tenaga pendidik atau guru harus mampu minimal menggunakan media ini.

Rumusan Masalah
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yang akan dikaji dalam artikel ini lebih lanjut, antara lain :
1)      Menurunnya motiasi peserta didik dalam pembelajaran.
2)      Metode yang digunakan tenaga pendidik kurang efektif dan jarang dilakukan pembaharuan.
3)      Kurangnya pengetahuan tenaga pendidik tentang cara meggunakan multimedia seperti Microsoft Power Point.
4)      Belum adanya sosialisasi yang merata tentang penggunaan Microsoft Power Point dengan mudah dan efektif.

Tujuan
            Berdasarkan pada rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa tujuan penulisan makalah ini, antara lain :
1)      Memberikan pengenalan tentang media pembelajaran interaktif untuk tenaga pendidik.
2)      Memberikan dorongan kepada tenaga pendidik untuk menerapkan multimedia interaktif sebagai salah satu metode pengajaran yang menyenangkan.
3)      Mendorong peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran degan metode media pembelajaran interaktif.

PEMBAHASAN
Telah menjadi pengetahuan umum bahwa penggunaan media merupakan salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan media dipandang penting oleh karena membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penyiapan media pembelajaran menjadi salah satu tanggung jawab guru.
Sejalan dengan itu, meluasnya kemajuan bidang komunikasi dan teknologi serta tingginya dinamika dalam dunia pendidikan semakin meluas pula tuntutan dan peluang penggunaan media yang lebih maju dan bervariasi di dalam proses pembelajaran. Terutama, dengan semakin berkembangnya teknologi komputer, berbagai kemungkinan dan kemudahan ditawarkan di dalam upaya memberi solusi terhadap berbagai masalah pembelajaran, terlebih untuk pengembangan media. Teknologi kumputer menawarkan berbagai kemungkinan dan kemudahan menghasilkan dan mengolah audio-visual sehingga pembuatan media pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dilakukan.
Microsoft mengembangakan salah satu program (software) yang dapat digunakan sebagai perangkat untuk mempresentasikan materi kepada audiens, termasuk di dalam proses pembelajaran di sekolah, yakni Microsoft Power Point. Program ini selain untuk presentasi, juga menyediakan berbagai fasilitas untuk berkreasi, mengolah, dan mengimput file audio maupun visual. Keterbatasannya di dalam berkreasi dan mengolah audio-visual dapat diselesaikan dengan mengintegrasikan dengan program-program lain. Hasil kreasi dan olahan dari program lain kemudian diinput ke dalam program ini untuk diolah dan dipresentasikan. 
Media menurut pengertian kamus adalah alat, sarana komunikasi, penghubung, atau yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb). Jika media itu digunakan di dalam proses pembelajaran disebut “media pembelajaran”. Hingga saat ini, istilah media pembelajaran telah banyak diartikan oleh pakar pendidikan menurut cara dan sudut pandangnya masing-masing. Pengertian yang paling umum di antaranya dikemukakan oleh E. De Corte, yaitu “Suatu sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan dalam proses belajar-mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional”, (Winkel, 1989: 187). Oemar Hamalik (1982: 23) dengan menggunakan istilah media pendidikan mengartikannya sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan peserta didik dalam proses pendidikan di sekolah. Pengertian ini secara eksplisit menyatakan bahwa peran media dalam proses pembelajaran membawa pengaruh terhadap pencapaian hasil pembelajaran. Kemudian, positif-tidaknya pengaruh media tersebut lanjut Winkel bergantung pada kesesuaian media yang dipilih dengan tujuan instruksional khusus, materi pelajaran, prosedur didaktik, serta sifat dan kecenderungan peserta didik, (Winkel, 1989: 189).
Media pembelajaran berdasarkan realitasnya dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu media nyata dan media buatan. Media nyata yaitu segala jenis benda atau objek nyata (tidak secara khusus dirancang untuk dijadikan media) yang dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran atau sumber belajar di dalam upaya mengefektifkan proses belajar mengajar. Sebaliknya, media buatan yaitu benda atau objek yang secara khusus dirancang dan dibuat untuk dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran atau sebagai sumber belajar di dalam upaya mengefektifkan proses belajar mengajar.
Berdasarkan wujudnya, media dapat dibedakan atas media audiotif, media visual, dan media audio-visual. Media audiotif yaitu segala jenis alat bantu atau sumber belajar berupa suara atau bunyi semata, pencerapannya hanya melalui indera dengar. Media visual yaitu segala jenis alat bantu atau sumber belajar berupa benda atau objek kasat mata, pencerapannya hanya melalui indera lihat. Media audio-visual yaitu segala jenis alat bantu atau sumber belajar yang selain berupa suara atau bunyi juga berupa benda atau objek kasat mata, pencerapannya di samping melalui indera dengar juga melalui indera lihat.

Di samping pembedaan di atas, Anderson juga mengelompokkan media sebagai berikut ini:
Kelompok Media Media Instruksional
1. Audio
a)      pita audio (rol atau kaset)
b)      piringan audio
c)      radio (rekaman siaran)
2. Cetak
a)      buku teks terprogram
b)      buku pegangan/manual
3. Audio – Cetak
a)      buku latihan dilengkapi kaset
b)      gambar/poster (dilengkapi audio)
4. Proyek Visual Diam
a)      film bingkai (slide)
b)      film rangkai (berisi pesan verbal)
5. Proyek Visual Diam dengan Audio
a)      film bingkai (slide) suara
b)      film rangkai suara
6. Visual Gerak
a)      film bisu dengan judul (caption)
7. Visual Gerak dengan Audio
a)      film suara
b)      video/vcd/dvd
8. Benda
a)      benda nyata
b)      model tiruan (mock up)
9. Komputer
a)        media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional)

Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya  menggunakan cara manual. Penggunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:
1)      penyajian menarik karena ada permainan huruf, warna dan animasi.
2)      Lebih menarik perhatian peserta didik.
3)      Materi mudah dipahami oleh peserta didik.
4)      Tenaga pendidik tidak perlu menerangkan panjang-panjang cukup dengan menyampaikan konsep-konsepnya.
5)      Dapat diperbanyak dan dipakai berulang-ulang.
6)      Bisa didimpan dalam bentuk data optik (kaset, flas disk, memory dll)
Presentasi adalah sebuah keterampilan yang perlu dikuasai setiap pekerja profesional saat ini. Bagi guru, presentasi dengan menggunakan Power point dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dengan media presentasi yang menarik, guru dapat mengkomunikasikan dengan baik materinya. Adapaun hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan untuk membuat media presentasi dengan Power Point yang efektif, sebagai berikut:
Persiapan
a.       Tentukan topik materi yang akan dipresentasikan
b.      Persempit topik materi menjadi beberapa pemikiran utama.
c.       Buatlah kerangka utama materi yang akan dipresentasikan.
Tahapan dan Tips Singkat Bekerja dengan Power Point
a.       Bukalah program Power Point di komputer anda
b.      Mulailah dengan New file
c.       Pilih silde design yang diinginkan

d.      Inputlah judul utama materi presentasi yang akan disampaikan pada slide pertama
e.       Inputlah sub judul materi di slide kedua (bila dipandang perlu cantumkan kembali judul utamanya)
f.       Selanjutnya, inputlah point-point pokok materi setiap sub secara berurut pada slide-slide berikutnya
g.      Anda dapat membuat atau memanfaatkan gambar sederhana dengan menggunakan fasilitas shapes dan clip art yang telah tersedia pada menu insert
h.      Melalui menu insert, anda dapat pula mengimput berbagai macam ilustrasi (chart, picture, sound, movie). Untuk dapat mengimput picture, sound, movie anda harus lebih dahulu menyiapkan file-nya di dalam komputer yang anda gunakan.
i.        Tampilan Template / background hendaknya sederhana, kontras dengan objek (teks, gambar, dll), dan konsisten.

j.        Jenis huruf (font) yang digunakan hendaknya tidak berkaki (san serif) seperti Arial, Tahoma, Cilibri, dan semacamnya. Hindari menggunakan huruf berkaki (serif) seperti Times New Roman, Century, Courier, atau jenis huruf rumit seperti Forte, Algerian, Freestyle Script, dan semacamnya . Jenis huruf hendaknya konsisten.
k.      Hindari menggunakan huruf terlalu kecil. Besar huruf yang disarankan minimal 18 pt (misalnya: 32 pt untuk judul, 28 pt untuk sub judul, 22 pt sub sub judul, dst).
l.        Bila menggunakan Bullet hendaknya tidak lebih dari 6 bh dalam satu slide.

m.    Warna yang digunakan hendaknya serasi dengan tetap memperhatikan asas kontras. Berikan penonjolan warna pada bagian yang dipentingkan. Hindarimenggunakan lebih dari tiga macam warna.
n.      Gunakan Visualisai (gambar, animasi, audio, grafik, video, dll) untuk memperjelaskan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Visualisasi lebih dari sekedar kata-kata (Kalau bisa divisualisasikan kenapa harus dengan kata-kata). Namun, penggunaan visualisasi yang berlebihan akan menjadi distraktor.
o.      Hinadari menggunakan lebih dari 25 kata dalam satu slide
Teknik Presentasi
a.       Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh atau peristiwa yang dramatik.
b.      Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan presentasi.
c.       Lakukan kontak mata dengan pendengar.
d.      Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata.
e.       Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan menuju ke pemikiran yang lain.
f.       Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka.
g.      Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah dipresentasikan.
h.      Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada:
b)      isi presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh)
Cara Presentasi
a.       Bila menggunakan komputer, periksa apakah hardware-nya cocok dengan software yang hendak digunakan. Periksa juga apakah dokumennya bisa digunakan dengan versi software yang ada.
b.      Datanglah lebih awal, serta periksalah apakah semua alat bantu yang hendak digunakan (audio, visual, komputer) bisa dilihat, didengarkan, dan dimengerti oleh audiens.
c.       Perlengkapi setiap pemikiran utamamu dengan material yang bisa ditunjukkan.
d.      Jangan membagikan kertas (handout), termasuk kerangka utama, sebelum melakuak presentasi karena audiens akan terfokus untuk membacanya daripada memperhatikan presentasi anda.


PENUTUP
Kesimpulan
            Dari pembahasan artikel diatas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a.       Media adalah salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah.
b.      Media pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dibuat dengan memanfaatkan
c.       kemajuan teknologi komputer. Power point adalah salah satu program (software) yang menawarkan kemudahan membuat media presentasi pembelajaran audio-visual berbasis komputer. Berbagai trik perlu dipahami melalui belajar dan latihan tanpa menegenal rasa bosan untuk membuat dengan mudah media prsentasi pembelajaran yang menarik
Saran
              Beberapa saran yang saya ingin sampaikan sebagai berikut:
a)      Mohon diperhatikan kondisi sarana pelatihan terutama komputer peserta pelatihan yang pada umumnya sudah bermasalah, baik hardware maupun software-nya.
b)     Selama pelatihan sebaiknya peserta dibekali buku panduan secukupnya, baik berupa fotokopian atau yang lainnya, sehingga bahan ajar dan jadwal kegiatan dapat diketahui setiap peserta pelatihan.
c)      Jumlah bahan ajar yang disampaikan sebaiknya tidak terlalu banyak, agar
peserta pelatihan dapat lebih fokus dan menguasai materi tersebut.
d)     Pembelajaran dengan multimedia interaktif, sebaiknya mulai dilakukan secara serentak guna menunjang sarana dan prasarana pendidikan.
e)      Tenaga pendidik supaya melakukan pelatihan agar mahir dalam penggunaan multimedia.


DAFTAR PUSTAKA
Kadir, abdul & Triwahyuni, Terra Ch. Pengnalan Teknologi Pendidikan.
Yogyakarta: Andi
Yamin, Martinis (2007). Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta:
Tim Gaung Persada Press.
Roestiyah (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment